Selasa, 14 Januari 2014

perkembangan peserta didik 2

Resensi buku 
KECERDASAN MAJEMUK PADA ANAK
Oleh :
Nama : Moh.Hanif.Innaman.N
NIM : 130210302050
Program Studi: Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember

Judul Buku : Jangan Sebut Aku Bodoh
Judul Resensi : Kecerdasan Majemuk pada Anak
Penulis : Al.Tridhonanto
Penerbit : PT.Elex Media Komputindo-Jakarta
Tahun Terbit : 2012
Jumlah Halaman: 88



Di jelaskan dalam buku ini tentang kecerdsana majemuk yang terdapat pada anak seperti yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Kecerdasan majemuk pada anak menurut Howard Gardner adalah kemampuan yang sesuai dengan bakat dan minat yang telah terasah dan dimanfaatkan secara optimal. Ada berbagai macam kecerdasan yang bisa dikembangkan atas bakat dan minat seperti dalam : a. Kecerdasan linguistik : kemampuan berbicara atau mengolah suatu kalimat, meyakinkan orang dan menghibur, b. Kecerdasan logis-matematis:kemampuan menalar, menghitung dan menangani pemikiran logis.contoh Newton sebagai penemu rumus kalkulus. C. Kecerdasan Visual spasial : kemampuan melukis, memotret atau mematung. Contohnya hasil mahakarya piramida Mesir,d. Kecerdasan kinestetik : kemampuan menggunakan anggota tubuh, seperti gerakan top dance sebagai little tramp yang merupakan karya Cahrlie Chaplin. Sedangkan dalam profesi, bisa tampak melalui tindakan seperti cekatan, indera perabanya sangat peka, tidak bisa diam serta berminat melakukan segala sesuatu. E. Keerdasan Musikal : kemampuan mengubah lagu, bernyanyi dan memainkan alat musik, f. Kecerdasan antarpribadi disebut juga sebagai kecerdasan sosial yaitu kemampuan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan ini dapat diasah jika anak mampu menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat serta hasrat kepada orang lain, G. Kecerdasan intra pribadi: kemampuan mengelola perasaan dan kesadaran diri sendiri. Ini akan meningkatkan otak atau akal untuk menemukan ide-ide cemerlang. H. Kecerdasan naturalis : kemampuan mengeksplorasi alam, hewan, tumbuhan dan lingkungannya.
Selanjutnya, di dalam penelitian mengenai otak oleh B. Clark dalam bukunya berjudul Growing up Grifted, ternyata otak manusia memiliki 10-20 milliar sel otak atau sel saraf yang berperan dalam mengembangkan beberapa triliun informasi untuk mencapai informasi tingkat tertinggi potensi manusia. adapun hasil kerja yang memiliki potensi itu sebagai hasil interaksi anatara blue print genetis dengan pengaruh lingkungan.
Dalam buku juga di jelaskan tentang jumlah belahan otak manusia dan beserta fungsi kedua belah otak tersebut. Otak manusia terbagi 2 belahan, yaitu otak kanan sebagai pengendali organ-organ tubuh luar bagian kanan dan sebaliknya otak kiri sebagai pengendali organ-organ tubuh bagian kiri. Adapun fungsi untuk otak belahan kiri berbeda dengan otak belahan kanan yang berguna untuk hal-hal yang berhubungan dengan intuisi, konsep musik, seni, ruang, detail bentuk, warna,pola pikir menyeluruh dan kreativitas. Sedangkan otak belahan kiri berfungsi menyangkut logika, tata bahasa, rumus, pemecahan masalah, memori logika dan analisis serta keteraturan. Selanjutnya, manusia kurang lebih 90% dari keseluruhan sel otak atau sel dalam tubuh manusia berada di dalam otak. Pada lapisan teratas dari otak manusia yang tebalnya 9.5 inci terkumpul berjuta saraf yang di namakan korteks, korteks ini berperan sebagai pusat pengolahan dalam pikiran,persaan dan tindakan. Jika struktur otak ditentukan secara biologis. Adapun fungsi dari otak yaitu sangatlah di[engaruhi interaksi manusia dengan lingkungannya, hingga entah sampai berapa puluh tahun manusia memanfaatkan kemampuan yang tersimpan sebesar 95% tersebut. B. Clark menambahkan jika di tinjau dari masanya, kurang lebih 2,5% dari badan manusia.
  
Di era modern ini, manusia dituntut maju, langkah awalnya adalah mengembangkan potensi bakat dan minat baik anak yang pintar maupun yang tidak pintar, semuanya dapat memperoleh kesempatan untuk maju. Mendapatkan kesempatan untuk bisa berfikir rasional, berpendapat, membaca dan unggul dalam berfikir analisis, anak tersebut bisa mengembangkan secara optimal bakat dan minat untuk kemampuan tertentu untuk menjadi anak yang cerdas atau pintar. Predikat pintar merupakan dambaan setiap individu. Anak dikatakan pintar karena berhasil dalam mencapai suatu target nilai. Ada faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi yaitu :

a.       Intlegensi
b.      Motivasi
c.       Kepribadian
d.      Lingkungan rumah
e.       Lingkungan sekolah  

Dalam buku ini juga dijelaskan tentang perbedaan anak pintar dan anak yang kurang pintar. Perbedaan anak yang pintar dan tidak pintar memiliki perbedaan yang signifikan dalam kenyataan seperti ini:
·         Terlalu banyak ide, anak yang pintar biasanya memiliki banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan, sedangkan anak yang kurang pintar mungkin hanya memiliki satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
·         Ingin cepat sukses , anak pintar merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk dalam mendapatakan hasil dengan cepat. Sebaliknya anak yang kurang pintar, dia merasa harus melalui jalan yang panjang  berlaku sebelum mendapatkan hasil. Dengan demikian , banyak anak yang merasa kurang pintar memiliki sifat yang lebih sabar dan tekun.
·         Tidak berani bermimpi besar. Anak pintar sering menggunakan logika sehingga bermimpi sesuatu secara logika bisa diraih, sedangkan anak bodoh tidak perduli dengan logika yang penting dirinya bermimpi sesuatu yang sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang ini.
·         Berfikir negatif sebelum mencoba. Biasanya anak pintar yang lebih tau sedangkan anak bodoh tidak sempat.
·         Anak pintar mengerjakan tugas sendirinya, segera selesai, bekerja keras dan berpikir cerdas dan semangat sedangkan anak bodoh perlu bantuan orang lain untuk menyelesaikan tugasnya dan mudah menyerah.
Kepintaran seorang anak bisa dikatakan sebuah anugerah dari tuhan yang bisa diberikan kepada anak tersebut. Tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan kecerdasan atau kepintaran seorang anak, yakni oleh faktor penentu yaitu lingkungan dan kegiatan belajar disekolah atau dimana saja tempat anak itu belajar.
Berikut ini akan di bahas beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi pintar  diantaranya :
·         Bermain berfikir : selain mengasyikkan bermain juga bisa mendukung strategi berfikir anak. Bagaimana otak menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang kompleks. Selain itu adanya keterjalinan atau interaksi antar teman akan terbentuk dan memicu pembentukan kreatifitas, contohnya bermain catur, teka-teki silang dan ular tangga serta sudoku.
·         Bermain musik dan bernyanyi, hal ini akan membuat otak kanan tumbuh dan berkembang tidak hanya itu saja, bernyanyi atau mendengarkan aja juga bisa mempengaruhi emosi agar tetap stabil dan relaksasi dari rutinitas sehari-hari.
·         Membiasakan olahraga: ini membantu anak menyegarkan emosi dan keletihan berfikir dan cepat mengambil keputusan serta peka terhadap sesuatu.
·         Mengembangkan rasa ingin tahu dengan begitu akan merangsang otak untuk berfikir dan akhirnya akan menemukan ide-ide baru yang cemerlang.
·         Membudayakan  kegiatan membaca
·         Mengajarkan kepercayaan diri
Saran dan kesimpulan: buku ini khusus kalangan orang tua dan bagi guru , desain dari sampulnya  sangat menarik, tapi memiliki kekurangan yakni isinya kurang berbobot hanya sepintas saja sehingga tidak cocok untuk kalangan pendidik perguruan tinggi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar