Resensi
buku
“KECERDASAN MAJEMUK PADA
ANAK”
Oleh
:
Nama
: Moh.Hanif.Innaman.N
NIM
: 130210302050
Program
Studi: Pendidikan Sejarah
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Jember
Judul
Buku : Jangan Sebut Aku Bodoh
Judul
Resensi : Kecerdasan Majemuk pada Anak
Penulis
: Al.Tridhonanto
Penerbit
: PT.Elex Media Komputindo-Jakarta
Tahun
Terbit : 2012
Jumlah
Halaman: 88
Di jelaskan dalam buku ini tentang kecerdsana
majemuk yang terdapat pada anak seperti yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Kecerdasan
majemuk pada anak menurut Howard Gardner adalah kemampuan yang sesuai dengan
bakat dan minat yang telah terasah dan dimanfaatkan secara optimal. Ada
berbagai macam kecerdasan yang bisa dikembangkan atas bakat dan minat seperti
dalam : a. Kecerdasan linguistik : kemampuan berbicara atau mengolah suatu
kalimat, meyakinkan orang dan menghibur, b. Kecerdasan
logis-matematis:kemampuan menalar, menghitung dan menangani pemikiran
logis.contoh Newton sebagai penemu rumus kalkulus. C. Kecerdasan Visual spasial
: kemampuan melukis, memotret atau mematung. Contohnya hasil mahakarya piramida
Mesir,d. Kecerdasan kinestetik : kemampuan menggunakan anggota tubuh, seperti
gerakan top dance sebagai little tramp yang merupakan karya Cahrlie Chaplin.
Sedangkan dalam profesi, bisa tampak melalui tindakan seperti cekatan, indera
perabanya sangat peka, tidak bisa diam serta berminat melakukan segala sesuatu.
E. Keerdasan Musikal : kemampuan mengubah lagu, bernyanyi dan memainkan alat
musik, f. Kecerdasan antarpribadi disebut juga sebagai kecerdasan sosial yaitu
kemampuan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan ini dapat diasah jika anak
mampu menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat serta hasrat
kepada orang lain, G. Kecerdasan intra pribadi: kemampuan mengelola perasaan
dan kesadaran diri sendiri. Ini akan meningkatkan otak atau akal untuk
menemukan ide-ide cemerlang. H. Kecerdasan naturalis : kemampuan mengeksplorasi
alam, hewan, tumbuhan dan lingkungannya.
Selanjutnya, di dalam penelitian mengenai otak oleh
B. Clark dalam bukunya berjudul Growing up Grifted, ternyata otak manusia
memiliki 10-20 milliar sel otak atau sel saraf yang berperan dalam
mengembangkan beberapa triliun informasi untuk mencapai informasi tingkat
tertinggi potensi manusia. adapun hasil kerja yang memiliki potensi itu sebagai
hasil interaksi anatara blue print genetis dengan pengaruh lingkungan.
Dalam buku juga di jelaskan tentang jumlah belahan
otak manusia dan beserta fungsi kedua belah otak tersebut. Otak manusia terbagi
2 belahan, yaitu otak kanan sebagai pengendali organ-organ tubuh luar bagian
kanan dan sebaliknya otak kiri sebagai pengendali organ-organ tubuh bagian kiri.
Adapun fungsi untuk otak belahan kiri berbeda dengan otak belahan kanan yang
berguna untuk hal-hal yang berhubungan dengan intuisi, konsep musik, seni,
ruang, detail bentuk, warna,pola pikir menyeluruh dan kreativitas. Sedangkan
otak belahan kiri berfungsi menyangkut logika, tata bahasa, rumus, pemecahan
masalah, memori logika dan analisis serta keteraturan. Selanjutnya, manusia
kurang lebih 90% dari keseluruhan sel otak atau sel dalam tubuh manusia berada
di dalam otak. Pada lapisan teratas dari otak manusia yang tebalnya 9.5 inci
terkumpul berjuta saraf yang di namakan korteks, korteks ini berperan sebagai
pusat pengolahan dalam pikiran,persaan dan tindakan. Jika struktur otak
ditentukan secara biologis. Adapun fungsi dari otak yaitu sangatlah di[engaruhi
interaksi manusia dengan lingkungannya, hingga entah sampai berapa puluh tahun manusia
memanfaatkan kemampuan yang tersimpan sebesar 95% tersebut. B. Clark
menambahkan jika di tinjau dari masanya, kurang lebih 2,5% dari badan manusia.
Di era modern ini, manusia dituntut maju, langkah
awalnya adalah mengembangkan potensi bakat dan minat baik anak yang pintar maupun
yang tidak pintar, semuanya dapat memperoleh kesempatan untuk maju. Mendapatkan
kesempatan untuk bisa berfikir rasional, berpendapat, membaca dan unggul dalam
berfikir analisis, anak tersebut bisa mengembangkan secara optimal bakat dan
minat untuk kemampuan tertentu untuk menjadi anak yang cerdas atau pintar.
Predikat pintar merupakan dambaan setiap individu. Anak dikatakan pintar karena
berhasil dalam mencapai suatu target nilai. Ada faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi yaitu :
a. Intlegensi
b. Motivasi
c. Kepribadian
d. Lingkungan
rumah
e. Lingkungan
sekolah
Dalam buku ini juga dijelaskan tentang perbedaan
anak pintar dan anak yang kurang pintar. Perbedaan anak yang pintar dan tidak
pintar memiliki perbedaan yang signifikan dalam kenyataan seperti ini:
·
Terlalu banyak ide,
anak yang pintar biasanya memiliki banyak ide, sehingga tidak satupun yang
menjadi kenyataan, sedangkan anak yang kurang pintar mungkin hanya memiliki
satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
·
Ingin cepat sukses ,
anak pintar merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk
dalam mendapatakan hasil dengan cepat. Sebaliknya anak yang kurang pintar, dia
merasa harus melalui jalan yang panjang
berlaku sebelum mendapatkan hasil. Dengan demikian , banyak anak yang
merasa kurang pintar memiliki sifat yang lebih sabar dan tekun.
·
Tidak berani bermimpi
besar. Anak pintar sering menggunakan logika sehingga bermimpi sesuatu secara
logika bisa diraih, sedangkan anak bodoh tidak perduli dengan logika yang
penting dirinya bermimpi sesuatu yang sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak
mungkin dicapai menurut orang ini.
·
Berfikir negatif
sebelum mencoba. Biasanya anak pintar yang lebih tau sedangkan anak bodoh tidak
sempat.
·
Anak pintar mengerjakan
tugas sendirinya, segera selesai, bekerja keras dan berpikir cerdas dan
semangat sedangkan anak bodoh perlu bantuan orang lain untuk menyelesaikan
tugasnya dan mudah menyerah.
Kepintaran
seorang anak bisa dikatakan sebuah anugerah dari tuhan yang bisa diberikan
kepada anak tersebut. Tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan
kecerdasan atau kepintaran seorang anak, yakni oleh faktor penentu yaitu
lingkungan dan kegiatan belajar disekolah atau dimana saja tempat anak itu
belajar.
Berikut
ini akan di bahas beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi
pintar diantaranya :
·
Bermain berfikir : selain
mengasyikkan bermain juga bisa mendukung strategi berfikir anak. Bagaimana otak
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang kompleks. Selain itu adanya keterjalinan
atau interaksi antar teman akan terbentuk dan memicu pembentukan kreatifitas,
contohnya bermain catur, teka-teki silang dan ular tangga serta sudoku.
·
Bermain musik dan
bernyanyi, hal ini akan membuat otak kanan tumbuh dan berkembang tidak hanya
itu saja, bernyanyi atau mendengarkan aja juga bisa mempengaruhi emosi agar
tetap stabil dan relaksasi dari rutinitas sehari-hari.
·
Membiasakan olahraga:
ini membantu anak menyegarkan emosi dan keletihan berfikir dan cepat mengambil
keputusan serta peka terhadap sesuatu.
·
Mengembangkan rasa
ingin tahu dengan begitu akan merangsang otak untuk berfikir dan akhirnya akan
menemukan ide-ide baru yang cemerlang.
·
Membudayakan kegiatan membaca
·
Mengajarkan kepercayaan
diri
Saran
dan kesimpulan: buku ini khusus kalangan orang tua dan bagi guru , desain dari
sampulnya sangat menarik, tapi memiliki
kekurangan yakni isinya kurang berbobot hanya sepintas saja sehingga tidak
cocok untuk kalangan pendidik perguruan tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar